Thursday, May 2, 2013

Dari aku, untuk kamu...

Bukankah seharusnya lebih bijak ketika kita mengikuti kata hati?

Namun mungkin, aku yang kurang peka. Sulit sekali untuk bisa tau dengan jelas keinginan hati karena beberapa kali hati ini bertempur dengan pikiran.

Ketika aku yakin melepasmu adalah keputusan paling bijak dalam hatiku. Maka biarkan aku berjalan sesuai keinginanku. Entah aku akan menemukan seseorang yang seperti dirimu lagi atau tidak.

Semoga Allah tau ini yang terbaik. Untuk kamu, untuk aku, dan untuk kita.

Bukankah tidak mungkin memaksakan segala sesuatunya hanya demi kepuasan batin semata? Tidak adil sepertinya bagi kita, terus berjalan beriringan padahal ada keinginan melepas begitu hebat.

Sudah saatnya kamu berdiri sendiri. Tanpa aku, mungkin.

Aku pun tak ingin terlalu berandai-andai akan ada suatu hari indah dimana kita akan bertemu kembali dalam cerita yang sama. Kita berdua sama-sama tau, hampir mustahil mendapatkan ending sempurna di hidup yang begitu nyata ini.

Sudah saatnya aku melangkah, menulis cerita baru lagi. Tanpa kamu tentunya. Tapi jangan khawatir. Aku masih ingat setiap jengkal janji yang pernah kita ucap. Akan kupenuhi satu-persatu. Dengan caraku sendiri tentunya.

Sekarang ini aku hanya ingin melepasmu dengan seulas senyum tetap tersungging di bibir. Simple kan? Berharap kamu juga memberikan senyum terbaikmu untuk melepasku agar tetap membuatku merasa baik-baik saja.

Oh well. Jangan ada hujan air mata lagi. Cukup. Biarkan saja awan mendung yang biasanya mengikuti kita lambat laun tergeser matahari. Aku ingin kamu merasa hangat sehingga aku cukup tau bahwa kamu baik-baik saja.

Jika suatu hari tiba-tiba datang rindu yang begitu hebat kepadamu tentangku. Cukup angkatkan kepalamu dan lihatlah ke langit luas. Ada sebuah bintang yang begitu terang disana. Tersenyumlah, ketika melihatnya semoga Allah membantumu mengirimkan pesan untukku melalui dia. Dimanapun kamu berada.

Semoga langkah-langkahmu lebih ringan setelah ini. Semoga perjalananmu juga jauh lebih menyenangkan setelah ini, dan semoga kamu bahagia :)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Wednesday, April 24, 2013

Seharusnya...

Seharusnya dulu aku meminta pada semesta, agar di antara kita jangan pernah ada pertemuan.
Sebab yang ada hanyalah aku sendiri yang mengucapkan selamat tinggal.
Seharusnya jangan terburu-buru aku mengira bahwa kita sudahlah dipertemukan. Sebab kini, perpisahan
kurasakan begitu menyakitkan.

Namun, bukankah yang sejak awal memang sudah seharusnya, tidak dapat dipisahkan begitu saja?

Entahlah mengapa harus berakhir pada akhirnya, dan bukan kita lagi.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tuesday, April 23, 2013

Mau dikatakan apa lagi kita tak akan pernah satu engkau disana aku disini meski HATI-ku memilihmu...

Friday, April 19, 2013

"Bisa kita berunding, hai ingatan? Ku titipkan dia disana. Jaga dia dalam bingkai manis bernama kenangan."

@falla_adinda

Sunday, March 3, 2013

Maafkan tak SEMPURNA...

Saat kau katakan apa yang kau rasa dalam hatimu padaku dan ku jawab cintamu dengan senyuman yang dalam di bibir ku semua indah serasa dalam mimpi...
Dan hari pun silih berganti menguji cintamu padaku tlah ku beri semua rasa cinta serta hatiku kepadamu namun kau slalu menuntutku lebih.. Hingga ku tak tau harus apa lagi..
Maafkan aku yang tak sempurna sampai kapanpun itu aku tetap begini ku hanya ingin tuk' selalu menjadi yang terbaik untukmu
Tak sempurna..
Tak sempurna..
Seadnainya ku dapat menjadi seorang seperti yang kau inginkan hingga tak tergantikan cintaku dengan cinta yang lainnya karna kau slalu menuntutku lebih.. Sampai ku tak tahu harus apa lagi..
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Saturday, February 9, 2013

Home...

Home.
"...To finally find something that makes you don't care about searching anymore.
To finally feel home."

Home is where us can be so lazy to get up even just to grab the ringing phone.
Home is where laughters become so loud but nobody can shut us up.
Home is where we can be ourselves, and not scare that somebody will judge us.
Home is where we feel so quite and calm, just serene and peaceful.
Home is where we are so eager to make it beautiful, decorate it with fairy-lights and romantic stuffs.
Home is where we feel like we don't want to live anywhere, but here.
Home is where our hearts belong.
My home is, you.

Thursday, February 7, 2013

Hai lelaki hebatku...

Hai lelaki hebatku

Lelahkah kamu seharian bekerja begitu giatnya?
Sampai tak terhitung waktu, tanpa melupakan aku?
Lelahkah kakimu berjalan?
Lafal namamu masih kuingat, ku sebut saat haru.

Mengucapnya dengan mantra sekaligus doa.
Berharap kebaikan hatiNya untuk selalu menjagamu.
Lalu memohon mengiba membawamu pulang hari ini.
Lalu memelukmu dan merengkuhmu.
Membantumu melepas lelahmu,
Membasuh peluhmu,
Mendengar ceritamu,
Dan berdoa bersama kamu.
Terlelap dalam mimpi.
Sampai aku harus melepasmu lagi esok hari.